Jumat, 27 November 2015

Tugas 5 Ilmu Budaya Dasar - Wayang

Wayang
Wildayati Aulia
17515568
1PA12

Wayang dikenal sebagai salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh  Indonesia. Bagi masyarakat kita , seni pertunukan tersebut sangat dekat dengan kehidupan terutama masyarakat Jawa dimasa lampau. Cerita yang diangkatnya menjadi referensi hidup kebanyakan masyarakat dan nama-nama tokohnya banyak digunakan untuk menamai anak misalnya  Sinta, Sekartaji, Permadi, Pandu, Rama, Bima dll. Pementasan wayang pun masih banyak dilakukan dalam berbagai acara, bahkan sering menjadi wajib hukumnya jika dikaitkan dengan ritus-ritus tertentu seperti ruwatan . Tidak dipungkiri bahwa keberhasilan wayang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat karena ia menjalankan fungsinya sebagai hiburan.


Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt.

Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain.

Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India.

Pada jaman dahulu, sumber hiburan tidaklah sebanyak saat ini. Masyarakat menikmati hiburan  ketika pihak kraton mengadakan pertunjukan atau pentas seni yang dibuka untuk umum, antara lain tari dan  wayang. Bahkan bangunan kraton kerap memiliki area khusus  untuk sebuah pertunjukan wayang  biasanya di antara Pendopo dan bangunan utama.

Akan tetapi berbeda dengan hiburan yang berkembang saat ini yang melupakan aspek pendidikan dan pengajaran, wayang berhasil memadukan dua fungsi yaitu fungsi pendidikan dan hiburan. Nilai-nilai dan ajaran berhasil tersampaiakan dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Bentuk hiburan pada wayang umumnya terletak pada kekonyolan-kekonyolan beberapa tokoh yang diselipkan dalam tokoh-tokoh serius , banyolan dalang dan kecerdikannya (melalui tokoh wayang) mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri dan keadaan sosial. Selain aluanan musik gamelan dan sinden yang mengiringi pementasan wayang.

Meski banyak dibumbui banyolan pada tokoh-tokohnya, nilai-nilai selalu terselip didalamnya. Dalam keseluruhan ceritanya mengandung  unsur epistimologi atau falsafah makna, etik atau  pandangan-pandangan moral, bahkan spiritual yang menjadi inti sari pesan cerita dalam pertunjukan wayang.

Sumber :
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2291/wayang-tontonan-dan-tuntunan
https://i.ytimg.com/vi/XulkdSH7VOQ/maxresdefault.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar