Senin, 16 November 2015

Tugas 2 Ilmu Budaya Dasar - Kebudayaan Selfie

Kebudayaan Selfie

1. Apa itu selfie??
Menurut Wikipedia 2014 Selfie adalah kependekan dari “Self-potrait photograph” atau photo yang diambil sendiri, biasanya diambil dengan kamera telepon genggam atau kamera genggam dan diambil secara vertical.

2. Sejarah selfie
Siapa dan photo selfie mana yang pertama??
mungkin kita bisa mengacu pada photo Robert Cornelius – Sang penemu camera pada tahun 1839, tapi hal ini juga masih banyak menjadi bahan perdebatan, termasuk keraguan yang diungkapkan oleh Dr. Michael Pritchard; Akhli sejarah sekaligus direktur Royal Photographic Society yang meragukan apakah photo Robert Cornelius mengambil photo itu sendiri atau diambil dengan bantuan asistennya.

“Nampaknya photo selfie pertama baru lahir beberapa tahun kemudian, mengingat kamera dengan timer otomatis baru diketemukan sekitar tahun 1880. beberapa kamera juga dilengkapi dengan kabel panjang yang memungkinkan penggunanya menekan tombol dari jarak yang dibutuhkan”, unggkap Dr. Michael Pritchard.

3. Bagaimana selfie saat ini?
Munculnya genersi Smartphone dengan kamera depan bisa jadi merupakan awal meningkatnya budaya selfie yang berkembang dan menyebar dengan sangat cepat ditengah masyarakat. Cuma dibutuhkan beberapa detik untuk mengambil photo dan menyebarkannya di media sosial yang akan dilihat oleh ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan orang pada saat yang sama di tempat dan situasi yang berbeda. Kalau anda melanjutkan membaca, anda akan tahu baik dan buruknya “Selfie” dalam tulisan berikut.

Kemudahan akses internet dan menjamurnya media sosial menjadikan budaya ini demikian mudah menyebar. Siapa saja bisa melakukan selfie. Mulai dari pembantu rumah tangga, anak sekolah, eksekutif kantoran bahkan selebritis yang photo-photonya sudah sangat sering di muat di media. Rihanna, Justin Bieber, Madonna dan Lady Gaga pun dikenal sebagai selebriti yang suka selfie dan rajin meng-upload photo selfienya di media sosial.

4. Dampak buruk dari selfie
Obsesi selfie yang belebihan juga bisa mengakibatkan kelainan jiwa yang serius seperti yang dilansir oleh media online mirror.co.uk. Danny Bowman seorang remaja beruia 19 tahun menjadi demikian terobsesi untuk ber-selfie-ria sehingga dia bisa menghabiskan 10 jam tiap harinya dengan mengambil kurang lebih 200 photo dirinya demi untuk mendapatkan photo selfie yang sempurna.

Sebuah obsesi yang dipicu oleh keinginan untuk membuat para remaja putri tertarik kepadanya. Juga kepercayaan palsu bahwa penampilan yang sempurna adalah modal utama untuk mendapatkannya. Karena gagal mendapatkan photo selfie yang dianggapnya sempurna dia mencoba melakukan bunuh diri dengan meminum pil hingga overdosis. Beruntung dia bisa diselamatkan oleh Ibunya.
“Saya terus menerus berusaha mendapatkan photo selfie yang sempurna dan saat saya tidak juga mendapatkannya, saya ingin segera mengakhiri hidup. Saya kehilangan teman, pendidikan, kesehatan dan hampir saja kehilangan hidup saya”, katanya.

Saat kita mendapatkan sesuatu yang hebat dan patut dirayakan – apa yang biasa kita lakukan? Kita ber-selfie-ria dan meng-uploadnya agar tiap orang bisa melihatnya. Menyenangkan rasanya mendapati orang terkagum-kagum menyaksikan keberhasilan kita. Tapi dunia ini tidak beredar disekelilingmu sendirian, harus selalu ada batasan antara yang sedekar ingin berbagi atau menyombongkan diri pada tiap orang disetiap kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar