KOMPUTER
DAN SISTEM KOGNISI
1.
Aristektur Komputer
a.
Definisi Arsitektur Komputer
Pada tahun 1950 -1960 arsitektur komputer adalah suatu komputer aritmatik, tahun 1970 – pertengahan 1980
arsitektur komputer adalah suatu desain instruksi untuk suatu
kompiler. Lalu tahun 1990 arsitektur komputer adalah suatu bentuk desain
CPU, sistem memori, sistem I/O, multiprosesor dan network komputer. Tahun 2010
arsitektur komputer adalah suatu sistem yang dapat beradaptasi sendiri,
struktur yang dapat mengorganisasikan sendiri, sistem DNA (Andika, 2018).
Arsitektur komputer mempelajari atribut-atribut sistem komputer
yang terkait dengan seorang programmer dan memiliki dampak langsung pada
eksekusi logis sebuah program, contoh : set instruksi, jumlah bit yang
digunakan untuk merepresentasikan bermacam-macam jenis data (misal bilangan,
karakter), aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.
Arsitektur komputer dapat bertahan bertahun-tahun tapi organisasi
komputer dapat berubah sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pabrik komputer memproduksi sekelompok model komputer, yang
memiliki arsitektur sama tapi berbeda dari segi organisasinya yang
mengakibatkan harga dan karakteristik unjuk kerja yang berbeda.
Ada 2 Bagian Pokok Arsitektur Komputer :
i.
Instructure Set Architecture
Spesifikasi yang
menentukan bagaimana programmer bahasa mesin berinteraksi dengan komputer.
ii.
Hardware System Architacture
Meliputi subsistem hardware dasar yaitu CPU, Memor dan I/O system.
b.
Kelebihan dan Kekurangan Arsitektur Komputer
Kelebihan
:
·
Memiliki processor yang berjumlah lebih dari
satu.
·
Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user).
·
Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu
bersamaan
·
Menggunakan teknologi time sharring.
·
Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga
Operations Per Second).
Kekurangan :
· Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
· Harganya sangat mahal.
· Interface dengan pengguna masih menggunakan teks.
· Kerjanya sangat lama.
· Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.
· Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
· Harganya sangat mahal.
· Interface dengan pengguna masih menggunakan teks.
· Kerjanya sangat lama.
· Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.
2.
Sistem Kognisi Manusia
a.
Pengertian Kognisi
Istilah
“cognitive´berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian,
mengerti. Pengertian yang luasnya cognition kognisi adalah perolehan,
penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, kemudian
istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi
manusia/satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi
setiap perilaku mental yang berhubungan masalah pemahaman, memperhatikan dsb
(Suardi, 2015).
Menurut Suardi (2015), kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperlihatkan, menduga dan menilai. Dengan kata lain, kogisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan.
Solso (2008) juga menjelaskan bahwa kognisi adalah suatu proses mental dalam memecahkan sebuah permasalahan dan berfikir kreatif. Struktur kognitif juga dapat disebut keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian alam. Dapat dikatakan bahwa setiap kejadian atau hal dilakukan manusia dalam keseharian menggunakan proses kognisi.
Menurut Suardi (2015), kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperlihatkan, menduga dan menilai. Dengan kata lain, kogisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan.
Solso (2008) juga menjelaskan bahwa kognisi adalah suatu proses mental dalam memecahkan sebuah permasalahan dan berfikir kreatif. Struktur kognitif juga dapat disebut keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian alam. Dapat dikatakan bahwa setiap kejadian atau hal dilakukan manusia dalam keseharian menggunakan proses kognisi.
Human Information Processing
Info à Panca
Indera à Diproses/Diolah
à Disimpan
à
Dipangil/Pemanggilan
Cara berfikir manusia yang terdiri dari :
Tahap 1 : Memasukkan informasi (input).
Tahap 2 : Pemprosesan informasi (storage)
Tahap 3 : Pengeluaran informasi yang telah
diolah (output) à berupa ide/perilaku
b. Aspek yang Mempengaruhi Struktur Kognitif
·
Berdasarkan
kedewasaan dan perkembangan individu
·
Sifat
belajar yang lebih bermakna dari pengalaman yang terintegrasi
· Ketepatan
dalam mentransformasi informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.
c. Tingkatan Kemampuan Kognisi Manusia:
Menurut Bloom kemampuan kognisi manusia yaitu :
·
Tingkat
pengetahuan (knowledge level), berisi kemampuan untuk mengenali dan
mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, dll.
·
Tingkat
pemahaman (comprehension level), dikenali dari kemampuan untuk
membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb.
·
Tingkat
aplikasi (application level), di tingkat ini seseorang memiliki
kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dll di
dalam kondisi kerja.
·
Tingkat
analisis (analythical level), seseorang akan mampu menganalisa
informasi yang yang masuk dan menbagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke
dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit.
·
Tingkat
sintesa (synthesis level), mampu menjelaskan struktur atau pola
dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat dan mampu mengenali data
atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
·
Tingkat
evaluasi (evaluation level), kemampuan untuk memberi penilaian
terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang
cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai evektivitas atau manfaatnya.
d. Sistem yang Mengatur Kognitif
i.
Skema :
antar sistem yang terpadu dan tergabung
ii.
Adaptasi,
terdiri dari :
·
Asimilasi
: terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif
·
Akomodasi
: terjadi pada subjek
3.
Keterkaitan Arsitektur Komputer dan Sistem Kognisi Manusia
Setelah membahas penjelasan-penjelasan di atas,
dapat kita lihat ada hubungan antara arsitektur komputer dengan kognisi
manusia. Komputer dan kognisi memiliki persamaan dalam hal memproses informasi.
Jika dikaitkan dengan arsitektur komputer yang memiliki pengertian sebagai
konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer,
maka kognisi manusia lah yang turut berperan penting dalam pembuatannya.
Manusia yang menciptakan komputer dengan sistem yang menyerupai kognisi manusia
dengan maksud mempermudah manusia dalam pekerjaannya. Karena manusia memiliki
otak yang melakukan proses memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan, berbahasa yang disebut sebagai kognisi. Arsitektur komputer
dibuat untuk memudahkan manusia dalam menggunakan komputer. Hal ini terkait
dengan proses koginif manusia dalam mengingat informasi. Misalnya delete
menggunakan gambar tempat sampah dimana tempat sampah merupakan tempat
pembuangan apa saja yang sudah tidak digunakan lagi digunakan atau yang
tidak diperlukan.
Arsitektur komputer sendiri juga mempelajari
atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan
memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Kemudian hubungan
lainnya yaitu secara disadari atau tidak keduanya menjalankan proses yang
secara garis besar sama yaitu proses mengolah informasi. Fungsi-fungsi seperti
pengenalan pola, atensi, kesadaran, belajar, memori, formasi konsep,
bahasa/pemahaman, hingga digunakan untuk pemecahan masalah ada pada keduanya
meskipun di”jelaskan” dengan istilah yang berbeda.
Sumber :
Andika, Dwiky. (2018). IT-Jurnal.com:
Pengertian dan Klasifikasi Arsitektur Komputer. https://www.it-jurnal.com/arsitektur-komputer/
. Diakses tanggal 10 Oktober 2018 pukul 22.14 WIB.
Awidyarso.
2008. Taksonomi
Bloom. http://awidtarso65.files.wordpress.com/2008/08/taksonomi-bloom.pdf . Diakses tanggal 11 Oktober 20108 pukul 08.10 WIB
Solso, Robert L., Maclin, Otto H., Maclin, M.
Kimberlyn. (2008). Psikologi
kognitif. Jakarta: Erlangga
Suardi, Moh. (2015). Belajar
dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish
Trisatya. (2011). Perbedaan organisasi
komputer dan arsitektur komputer. http://joglio.blogspot.com/2011/10/tugas-organisasi-dan-aksitektur.html. Diakses tanggal 8 Oktiber 2018 pukul 08.22 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar